Tips Menulis Personal Statement yang Baik

Personal Statement (PS), sering juga disebut Motivation Letter dan Statement of Purpose, adalah dokumen wajib jika kita hendak mendaftar untuk sekolah S2 dan S3 di luar negeri. PS perlu dipersiapkan sebaik mungkin karena pihak penyeleksi mahasiswa akan menjadikannya sebagai bahan evaluasi kelayakan kita untuk diterima sebagai mahasiswa bersama dengan dokumen aplikasi lainnya.

Ada banyak tulisan yang beredar di internet mengenai bagaimana menulis PS yang baik. Beberapa bahkan menguraikan apa saja yang harus ditulis di paragraf 1, paragraf 2, dan berbagai petunjuk teknis yang lainnya. Saya tidak akan berfokus pada persoalan teknis karena akan membuat kita cenderung terpaku pada sebuah pola dan sulit berimprovisasi. Setiap orang punya keunikan dan cara sendiri dalam menyampaikan PSnya. Namanya saja personal statement, jadi penulisannya sangat tergantung personal attribute masing-masing orang.

Pertama-tama perlu diketahui bahwa terkadang universitas tertentu memberikan batasan atau format penulisan PS khusus. Misalnya jumlah maksimal huruf atau karakter, atau membatasi PS dalam 1 atau 2 halaman saja. Sehingga kita harus aktif mengutak-atik website universitas tujuan kita untuk memahami format tulisan yang mereka inginkan. Walaupun sebagian besar kampus juga memberikan kebebasan bagi pendaftar untuk menuliskan PS mereka. 

Modal utama saya dalam menuliskan tulisan ini adalah pengalaman karena saya bukan ahli serta tidak memiliki kualifikasi formal dalam hal penulisan. Tetapi saya memiliki pengalaman menulis Personal Statement yang membuat saya diterima di delapan universitas di Inggris dan Skotlandia serta satu program shortcourse di Belanda. Sehingga dari pengalaman itu, mungkin ada yang bisa saya bagikan lewat tulisan ini.

Yang pertama harus dimiliki adalah tujuan yang jelas dan terukur. Sebelum menulis PS kita harus memahami dan mengenal diri kita terlebih dahulu. Mengapa kita ingin sekolah lanjut, mengapa harus di kampus atau negara itu, ke mana hasil studi itu akan membawa kita nantinya, serta apa yang ingin kita lakukan dengan ilmu yang akan kita pelajari di program studi itu ke depannya. Kalau boleh saya simpulkan secara sederhana, inti dari menulis PS adalah menyampaikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas kepada penyeleksi mahasiswa di kampus tujuan kita dalam sebuah essay, Personal Statement. Sehingga menulis PS adalah suatu bentuk apresiasi mengenai apa yang sudah kita lakukan di masa lalu, masa kini, dan bagaimana kita memproyeksikannya ke masa depan.

Penulis yang baik adalah juga pembaca yang baik. Membaca banyak informasi seputar PS akan makin membuka wawasan bagaimana menulis PS yang baik. Menulis PS bukan hanya persoalan tata bahasa tetapi juga konten tulisan sehingga memiliki pengetahuan terhadap kedua hal tersebut akan menjadi nilai plus tersendiri. So grammar, vocabulary or structure do matter! Sebelum menulis PS, kita harus membaca dan melakukan riset mandiri mengenai negara, universitas, dan jurusan yang ingin kita pelajari. Apa kelebihan dan kekurangannya dibandingan dengan yang lainnya. Memiliki informasi-informasi tersebut tentu saja akan memberi kesan kepada universitas tujuan bahwa kita mengerti apa yang kita inginkan. Sehingga menulis PS memang tidak bisa pakai sistem kebut semalam. 

Yang paling penting adalah menulis PS dengan jujur. Ini bukan tentang apakah kita akan ketahuan hanya sekedar copy-paste atau sekedar mengada-ada dan melebih-lebihkan cerita agar terkesan outstanding. Menulis PS adalah tentang passion. Menulis dan mempersiapkan PS dengan apa adanya menunjukkan bahwa kita memiliki keseriusan, dedikasi, serta visi masa depan yang jelas. Saya pun meyakini bahwa yang akan membaca PS yang kita tulis bukan orang baru. Membaca PS sudah menjadi piece of cake mereka. Oleh karenanya, perlu untuk mereview kembali hal apa saja yang sudah dan sedang kita lakukan. Entah itu aktivitas terntentu atau prestasi serta kelebihan atau keunikan yang dapat kita sampaikan yang menjadi faktor pembeda melalui tulisan PS kita. Menulis PS adalah bagian dari mengenal diri sendiri. Sehingga hanya copy-paste akan membuat kita melewatkan kesempatan emas untuk mengenal lebih jauh diri sendiri. Just enjoy the process! 

Yang juga tak kalah penting dalam menulis PS adalah meyakinkan pihak penyeleksi mahasiswa bahwa kita adalah kandidat yang cocok dan layak diberikan tempat. Ini bisa sedikit tricky. Kita bisa meng-highlight background dan prestasi akademik atau riwayat pekerjaan yang berhubungan dengan jurusan tujuan. Hindari memberikan informasi yang sifatnya self-proclaimed, mengambang dan normatif. Kalimat seperti “I have a strong academic background also dedication and passion in this field” memberikan kesan hanya sekedar klaim pribadi tanpa bukti yang bisa diukur oleh pembaca. Bandingkan dengan “During my undergraduate study, I have more than 3 years of experience as teaching assistant in this field. Moreover, I also have became a semifinalist in a national competition and published an articel in a scientic journal”. Pada kalimat tersebut kita tidak bertele-tele mengklaim bahwa kita layak diterima tetapi menyampaikan contoh praktikal yang dapat langsung membuat pembaca berfikir bahwa kita memiliki sesuatu yang layak dipertimbangkan.

Dalam mendaftar studi postgraduate kita akan bersaing dengan pendaftar lainnya dari berbagai negara. Mereka pasti juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tetapi harus selalu diingat bahwa setiap orang pasti memiliki keunikan personalnya masing-masing. Tugas kita adalah menemukannya dan bagaimana mengemasnya menjadi sebuah cerita yang menarik sehingga membuat para penyeleksi mahasiswa berpikir bahwa You are the right person!

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

A passionate medical doctor aiming to become forefront in medical practice, research and education.This blog is inteded to be a platform to share the beautiful and unforgetable journey in pursuing higher education abroad.

0 comments:

Post a Comment