Mengapa Saya Memilih UCL?
University College London (UCL) pada awalnya bukan rencana awal saya. Tidak pernah terpikir sebelumnya bahwa UCL akan menjadi pilihan terakhir dan paling masuk akal buat saya pada akhirnya. Saat saya mempersiapkan rencana saya untuk studi ke luar negeri, pilihan awal saya lebih condong ke University of Glasgow dan University of Bristol. Pertimbangan utama tentu saja jurusan yang disediakan dan kesesuaian modulnya dengan minat pribadi saya. Tetapi kedua universitas tersebut memang memiliki daya tarik lain buat saya selain karena memang kedua universitas tersebut tidak mengenakan biaya pendaftaran seperti UCL. Selain itu, University of Glasgow dan Bristol juga termasuk ke dalam kampus terindah dan terbaik di Britania Raya.
Saya sudah terlanjur jatuh cinta kepada University of Glasgow, bukan hanya atas pertimbangan akademik, tetapi juga karena arsitektur kampusnya yang sangat indah yang menyerupai sebuah kastil atau mirip-mirip dengan istana di film-film British serta merupakan universitas tertua ke empat di English-speaking country. Apalagi untuk seseorang yang menyukai serial Harry Potter seperti saya, berada di University of Glasgow akan terasa seperti berada di Hogwarts. Anda yang juga penggemar Harry Potter mungkin ingat saat Harry, Ron, dan Hermione pertama kali bertemu di atas kereta Hogwarts Express saat menuju ke Hogwarts. Kereta yang mereka tumpangi melaju di atas sebuah jembatan yang adalah Jembatan Glenfinnan Viaduct yang berada di Skotlandia. Tempat yang sama saat Harry Potter pertama kali bertemu dengan Dementors. Bisa tinggal di kota Glasgow juga akan menjadi pengalaman berharga mengingat Skotlandia merupakan salah satu negara terindah di dunia. Jika dibandingkan dengan Inggris, Skotlandia berada lebih ke utara di daratan Britania sehingga cenderung lebih dingin dengan periode turunnya salju lebih lama saat musim dingin. Itulah mengapa waktu itu saya memiliki hasrat yang cukup besar untuk merasakan bagaimana rasanya tinggal dan belajar di kota Glasgow. Tentu saja saya paham bahwa tujuan saya sekolah ke luar negeri adalah untuk belajar dan menambah ilmu serta wawasan, sisanya hanya bonus saja.
Sampai tahun 2017, University of Glasgow masih masuk dalam list universitas tujuan LPDP. Namun, sejak tahun 2018 list universitas tujuan LPDP terutama untuk jalur reguler jauh berkurang. University of Glasgow dan University of Bristol tidak lagi masuk ke dalam list kampus tujuan LPDP jalur reguler tetapi masih tersedia dari jalur afirmasi. Di tahun 2019 list universitas tujuan LPDP lebih dikerucutkan lagi. Sebagai contoh, jika Anda ingin melajutkan studi di bidang kedokteran di UK, maka untuk seleksi LPDP tahun 2019, pilihan universitas di jalur reguler hanya tinggal Cambridge, Oxford, dan UCL. Jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana di United Kingdom kita dapat memilih di antara lebih dari 30 perguruan tinggi. Sayangnya, di Oxford dan Cambridge tidak ada jurusan yang saya tuju sehingga pilihan terakhir mau tidak mau jatuh pada University College London.
Sebenarnya, saya bisa saja mendaftar LPDP dari jalur afirmasi Bidik Misi karena pendidikan saya sebelumnya dibiayai oleh Bidik Misi. Hanya saja, saya akhirnya memilih jalur reguler karena jalur afirmasi Bidik Misi mengharuskan kembali ke daerah asal setelah selesai studi. Don`t get me wrong. Saya bukannya tidak mau kembali dan memperbaiki daerah asal saya. Hanya saja, tujuan dan rencana karir saya kemungkinan tidak akan tercapai jika saya kembali ke daerah asal karena fasilitas dan sarana prasarana belum tersedia di sana. Oleh karena itu, saya akhirnya memilih jalur beasiswa LPDP reguler walaupun dengan konsekuensi harus melalui proses seleksi yang lebih sulit dan terpaksa mengeksklusi University of Glasgow dan menggantinya dengan UCL.
Saat saya mendaftar beasiswa LPDP, saya memasukkan University College London sebagai universitas tujuan saya. Sebenarnya, memilih UCL kalau dipikir-pikir kembali justru adalah pilihan yang lebih baik dan lebih logis buat saya. Oleh karena itu, saya menganggap ini sebagai jalan-jalan Tuhan untuk membawa saya ke tempat yang lebih baik dibandingkan yang saya pikirkan dan rencanakan sejak awal. Secara peringkat, UCL adalah universitas peringkat 8 dunia menurut QS World University Ranking 2020, atau terbaik ketiga di Britania Raya dan ke empat di Eropa walaupun ranking universitas tidak boleh dijadikan satu-satunya acuan dalam memilih universitas tujuan ke luar negeri.
Saya sebenarnya secara pribadi tidak terlalu suka dengan lingkungan kota metropolitan seperti kota London. Tetapi kemudian saya melihat UCL sebagai salah satu kampus dengan bidang kedokteran terbaik di dunia yang menyediakan kesempatan untuk menimba ilmu di Barts Heart Center yang merupakan salah satu pusat jantung terbaik di Inggris sebagai sebuah kesempatan langka. Selain itu, kampus UCL berada di tengah kota London dekat dengan King`s Cross Station tempat di mana Platform 9 ¾ berada. Berkesempatan tinggal di kota London juga akan menjadi kesempatan emas untuk penggemar sepak bola seperti saya mengingat sebagian klub-klub besar Premier League berada di London seperti Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspurs, dan West Ham United. Tapi kembali lagi, hal-hal tersebut bagi saya hanya bonus saja nantinya karena tujuan utama saya adalah belajar dan bagiamana mengaplikasikannya saat saya kembali ke Indonesia nantinya.
Saya percaya bahwa Tuhan akan menyediakan yang terbaik menurut pandangan-Nya, yang bahkan lewat cara-cara yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Pada akhirnya, saya meyakini bahwa pilihan akhir saya yang cukup melenceng dari rencana awal adalah bagian dari rencana-Nya untuk menyediakan hadiah terbaik menurut versi-Nya.
“Tetapi seperti ada tertulis : “Apa yang tidak pernah dilihat mata oleh mata, dan yang tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
1 Korintus 2:9
ABOUT THE AUTHOR
A passionate medical doctor aiming to become forefront in medical practice, research and education.This blog is inteded to be a platform to share the beautiful and unforgetable journey in pursuing higher education abroad.
luar biasa cerita pengalaman nya, saya juga tertarik di UCl dan Glasgow karena ada program studi yang saya inginkan yakni education policy
ReplyDeletesaya juga sekarang sedang persiapan daftar UCL krn kampus cita cita saya ndak bs defer, dan ternyata UCL juga bagus sekali. Terimakasih sharing pengalamannya kak
ReplyDelete